ANAMNESA

Definisi: Cara untuk mengetahui penyakit dengan wawancara, menanyakan, mengecek, dan mendengar jawaban penderita untuk mensintesis diagnose.
 Anamnese yang baik dapat menyatakan 60% diagnose. Cara anamnesis dapat dilakukan dengan komunikasi verbal maupun non-verbal, terutama Indonesia perlu sekali mengamati komunikasi non verbal.
 Secara verbal ada 3 anamnesis:
1. Terbuka / open ended : Apa yang dikeluhkan, coba ceritakan dgn jelas?
2. Lebih terbatas: Berapa umur anda? Obat apa saja yang sudah diminum?
3. Jawaban ya / tidak: apa anda punya sakit gula?
 Secara non verbal:
1. Kinetik / bahasa tubuh : isyarat, raut muka, cara berjalan, posisi tubuh
2. Sentuhan : jabatan tangan (nervous), hipetiroid (gemetar)
3. Penggunaan aksen / perubahan kualitas suara
 Anamnesa yang utama dinamakan The Fundamental Four atau 4 pokok pikiran, yaitu keluhan utama, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit sekarang, serta riwayat kesehatan keluarga dan sosial ekonomi.

1. Identitas Pasien
 Nama
Dengan nama kita bisa mengetahui berasal dari daerah mana orang tersebut (misal: ucok asalnya dari batak) dan mengkaitkan dengan penyakit yang endemis di daerah tersebut.
 Alamat
Dapat dikaitkan dengan penyakit yang endemis di daerah pasien.
 Pekerjaan
Misal seorang petani dengan anemia berat, jangan dilupakan kemungkinan ankilostomiasis (petani bekerja pada tempat yang menjadi habitat Ancylostoma duodenale)
 Umur
Penyakit yang berhubungan dengan umur: DM tipe I, Idiophatic Thromboscitemia, SLE
 Jenis kelamin
Untuk wanita jangan dilupakan masalah menstruasi
2. Keluhan utama
 Merupakan keluhan dari penderita yang membawa dia ke dokter, ditulis cukup hanya 1 kalimat, bila banyak keluhannya tanyakan mana yang paling mengganggu penderita
3. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
 Riwayat penyakit yang diutarakan penderita yang menyertai keluhan utama
 Ada 7 butir mutiara anamnesis dalam menggunakan anamnesa untuk mengorek informasi tentang riwayat penyakit sekarang
Lokasi Mengetahui di mana tempat yang menyebabkan keluhan. Bila pasien tidak dapat menunjukkan tempat, dokter dapat mengajukan pertanyaan yang terarah dan mendapatkan petunjuk tempat, jenis, dan berat ringannya penyakit pasien
Kualitas Pertanyaan-pertanyaan yang dipakai misalnya:
Seperti apa nyeri/ pusingnya? Terus-menerus/ fluktuatif?
Kuantitas Seberapa hebatkah keluhan – keluhan itu? Seberapa sering dialami?
Kronologis Kapan timbulnya dan bagaimana perkembangan keluhan selanjutnya
Onset Adalah suatu gejala/ permulaan timbulnya suatu gejala, dapat diartikan sebagai keadaan di mana suatu keluhan mulai timbul
Misal: stroke onsetnya mendadak, DM bersifat progresif
Faktor pencetus Hal-hal yang memperingan dan/ atau memperberat keluhan. Adakah faktor-faktor yang menimbulkan rasa sakit tersebut? Jawaban terhadap pertanyaan di atas bisa menerangkan jenis penyebabnya, yaitu apa mekanis, biokimia, psikomatis, organis, dll.
Gejala yang menyertai keluhan Setiap penyakit mempunyai berbagai macam gejala. Di samping gejala yang menjadi keluhan utama, harus dicari gejala - gejala lainnya karena dengan demikian kita kita dapat menentukan jenis penyakit dan mudah memberikan pengobatan
4. Riwayat Penyakit dahulu (RPD)
 Riawayat penyakit yang dikatakan penderita terhadap penyakit sebelumnya. Kegunaannya untuk mengetahui kemungkinan hubungan dengan penyakit yang di derita saat ini.
a. Ada hubungan antara penyakit dahulu dan sekarang
Misal 15 tahun yang lalu menderita sakit kuning, sekarang datangn dengan menderita muntah dan berak darah. RPS adalah sirosis
b. Tidak ada hubungan dengan penyakit sekarang
Misal dulu pernah terkena sakit sendi, sekarang terkena HIV
c. Tidak ada hubungan dengan penyakit sekarang tetapi saling memberatkan
Misal HIV dengan Tuberkulosa
5. Riwayat Kebiasaan
 Misalnya merokok, minum-minuman keras, pemakaian obat bius, dll. Tujuannya adalah mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan penyakit yang sedang dideritanya. Hal ini juga untuk memberi nasehat kepada pasien dalam mengatur pengobatan.
6. Riwayat gizi
 Misal penyakit oleh karena kurang gizi: marasmus
7. Riwayat Sosial Ekonomi
 Terkait dengan kondisi lingkungan (higienitas), kemakmuran, dll. Harus diperhatikan juga adanya tekanan ekonomi dan sosial dapat memacu kecemasan dan menimbulkan psikosomatis.
8. Riwayat Kesehatan keluarga
 Banyak penyakit yang ditimbulkan karena keadaan keluarga yang tidak sehat atau juga karena penyakit yang diturunkan. Keterangan tentang keadaan keluarga akan mengungkapkan faktor-faktor etiologi yang penting. Beberapa penyakit yang herediter, misalnya DM dan asma bronkiale. Hal ini penting karena penatalaksanaannya yang didapat dari keturunan berbeda
9. Anamnese Sistem
 Adalah anamnese yang dibuat dari rambut s/d ujung kaki (kuku), tujuannya untuk mengulangi anamnese bila ada hal yang terlewatkan atau terlupakan
a. Kepala: sefalgia, vertigo, trauma kapitis, nyeri sinus
b. Mata: visus, diplopia, fotofobia, lakrimasi
c. Telinga: pendengaran, tinitus, sekret, nyeri
d. Hidung: pilek, obstruksi, epistaksis, bersin
e. Mulut: geligi, stomatitis, saliva
f. Tenggorok: nyeri menelan, susah menelan, tonsillitis, kelainan suara
g. Leher: pembesaran gondok, kelenjar getah bening
h. Jantung: sesak napas, ortopnu, palpitasi, hipertensi
i. Paru: batuk, riak, hemoptisis, asma
j. Gastrointestinal: nafsu makan, defekasi, mual, muntah, diare, konstipasi, obstipasi, hematemesis, melena, hematoskezia, hemoroid.
k. Saluran kemih: nokturia, disuria, polakisuria, oligouria, poliuria, retensi urin, anuria, hematuria
l. Alat kelamin: fungsi seks, menstruasi, kelainan ginekologik, good morning discharge
m. Payudara: perdarahan, discharge, benjolan
n. Neurologik: kesadaran, gangguan saraf otak, paralisis, kejang, anestesi, parestesi, ataksia, gangguan fungsi luhur
o. Psikologik: perangai, orientasi, anxietas, depresi, psikosis
p. Kulit: gatal, ruam, kelainan kuku, infeksi kulit
q. Endokrin: struma, tremor, diabetes, akromegali, kelemahan umum
r. Muskuloskeletal: nyeri sendi, bengkak sendi, nyeri otot, kejang otot, kelemahan otot, nyeri tulang, riwayat gout
Bila anamnese sudah lengkap tdk perlu anamnese system  Working Diagnosis (sudah runtut dan baik)